Khamis, 26 Disember 2013

Resto Rasa Sayang Sajikan Masakan Khas Malaysia

Owner Resto Rasa Sayang berfoto bersama dengan Sultan Mahmud Badaruddin III Prabu Diradja saat peresmian restoran
Owner Resto Rasa Sayang berfoto bersama dengan Sultan Mahmud Badaruddin III Prabu Diradja saat peresmian restoran

PALEMBANG | KS-Resto rasa sayang yang sebelumnya beralamat di Jalan basuki rahmat samping BLPT Sekip ujung No.1153 Palembang, yang baru saja diresmikan oleh Sultan Mahmud Badaruddin III Prabu Diradja ini menyajikan masakan khas negeri jiran malaysia.
Direktur Resto Rasa Sayang, Haji Juhaidi Yean Abdullah mengatakan, Resto Rasa Sayang ini sebelumnya sudah beroperasi sejak 2 bulan lalu dan baru diresmikan pada Sabtu kemarin (23/11).

Menurut juhaidi, pihaknya menggunakan konsep rumah makan masa kini hal ini terlihat dari gedung lebih elegan, dan masyarakat menikmati makanan disini dengan suasana santai.

Menurutnya, Resto ini menyediakan menu-menu untuk sarapan pagi, makan siang, dan menu makan malam, dimana untuk menunya sendiri terdiri dari roti canai, nasi lemak, pisang saus, dan sebagainya serta tersedia juga aneka minuman lainnya, harganyapun cukup terjangkau.

“Dengan uang Rp 30 ribu masyarakat sudah bisa kenyang makan diresto Rasa Sayang ini, jadi untuk masyarakat kota Palembang disilahkan datang dan secara langsung untuk menikmati menu-menu yang ada di sini,” ungkapnya.

Ditempat yang sama Sultan Mahmud Badaruddin III Prabu Diradja, saat berkunjung mengatakan, ia menyambut baik dengan hadirnya Resto Rasa Sayang ini, restoran ini merupakan restoran pertama dari negeri Malaysia, dimana saat ini masyarakat Palembang sendiri belum mengetahui masakan ciri khas Malaysia.

“Mudah- mudahan kedepannya ada resto-resto yang lain dibuka di kota ini, khususnya dari negeri Malaysia, dan mejadikan pendapatan daerah asli dengan adanya restoran ini melalui pajak restaurant,” ungkapnya. -

http://kabarsumatera.com/2013/11/resto-rasa-sayang-sajikan-masakan-khas-malaysia/

TEKS : AMINUDDIN
EDITOR : ROMI MARADONA

Tiada ulasan:

Kes Hafizul: Peringatan dan pengajaran