Rabu, 12 November 2008

Berita dari seberang...

Radar Bojonegoro [ Rabu, 12 November 2008 ]
Amrozi Angkat Image Lamongan Karena Eksekusi dan Pemakaman Berjalan Tenang

LAMONGAN - Pelaksanaan eksekusi sekaligus pemakaman jenazah Amrozi dan Ali Ghufron alias Mukhlas, dua di antara tiga terpidana mati kasus bom Bali I asal Lamongan membuat image Lamongan terangkat. Sebab, proses itu berlangsung tenang.

Pernyataan tersebut disampaikan pakar marketing internasional Hermawan Kartajaya saat menjadi pembicara dalam workshop soal branding dan marketing di Ruang Sasana Nayaka Pemkab Lamongan kemarin (11/11).

"Image positif tersebut terjadi karena pelaksanaan eksekusi dan pemakamannya berlangsung dengan tenang dan tidak ada gejolak yang berarti," kata pria yang juga ketua asosiasi marketing dunia itu.

Menurut direktur MarkPlus Institute of Marketing itu, menjaga image untuk Lamongan sebenarnya cukup sulit. Sebab, Kota Soto ini ter-image negatif dengan adanya pelaku kasus bom Bali I yang asal Lamongan tersebut. Juga, karena kultur masyarakatnya yang konservatif.

"Sehingga tugas pak Masfuk sebagai bupati Lamongan sangat berat untuk menjaga image Lamongan. Tapi, beliau bisa menjalankan tugasnya itu dengan baik, sehingga investor tetap mengalir ke Lamongan," katanya.

Faktor lainnya, lanjut dia, menyangkut kekompakan antara eksekutif dan legislatif setempat.

Menurut Hermawan, atas pertimbangan tersebut dirinya bersama dewan juri pemilihan bupati terbaik dalam Regional Trade, Tourism and Investment (RTTI) Award 2008 memilih Masfuk sebagai pemenangnya.

"Karena tantangan di Lamongan cukup berat tapi berhasil dalam bidang trade (perdagangan), tourism (pariwisata) dan termasuk investment (investasi) yang merupakan bidang tersulit," ungkapnya.

Meski demikian, Hermawan menilai Lamongan masih perlu dua hal agar kemajuannya bisa semakin cepat. Yakni, branding untuk meningkatkan pencitraan daerah dan pendidikan birokrasi.

"Antara branding dan pendidikan birokrasi harus sejalan, karena birokrasi yang akan mengelola branding daerah tersebut," terangnya.

Hermawan menegaskan, keberadaan branding sangat vital untuk marketing suatu daerah atau negara. Hampir setiap negara atau daerah saat ini mempunyai branding.

"Thailand, misalnya, mengangkat branding happines on earth (bahagia di atas bumi)," katanya.

Dengan branding itu, kata dia, negara tersebut semakin mantap sebagai tujuan wisatawan dari seluruh dunia untuk bersenang-senang.

"Meski kondisi politiknya sangat labil, tidak membuat surut wisatawan dan kondisi ekonomi tetap stabil," terangnya.

Tiada ulasan:

Kes Hafizul: Peringatan dan pengajaran